Salah satu komoditi hasil perkebunan yang ada di desa Pematang Rahim adalah perkebunan karet yang menjadi penopang hidup ekonomi keluarga, Selain dapat diambil lateksnya untuk bahan baku pembuatan aneka barang
keperluan manusia, sebenarnya karet masih memiliki manfaat lain. Manfaat
ini walaupun sekedar sampingan tetapi memberi keuntungan yang tidak
sedikit bagi pemilik perkebunan karet.
Hasil sampingan lain dari tanaman
karet yang memberi keuntungan adalah kayu atau batang pohon karet.
Biasanya tanaman karet yang tua perlu diremajakan dan diganti dengan
tanaman muda yang masih segar dan berasal dari klon yang lebih
produktif. Tanaman tua yang ditebang dapat dimanfaatkan batangnya atau
diambil kayunya.
Hasil sampingan lain dari perkebunan karet yang selama
ini kurang dimanfaatkan hingga nyaris terbuang adalah biji karet.
Dilihat dari komposisi kimianya, ternyata kandungan protein biji karet
terhitung tinggi. Dari hasil analisis diketahui kadar proteinnya sebesar
27%, lemak 32,3%, air 3,6%, abu 2,4%, thiamin 450g, asam nikotinat
2,5g, akroten dan tokoferol 250g dan sianida sebanyak 330 mg dari setiap
100 g bahan. Selain kandungan proteinnya cukup tinggi, pola asam amino
biji karet juga sangat baik. Semua asam amino essensial yang dibutuhkan
tubuh terkandung didalamnya. Agar biji karet dapat dimanfaatkan maka
harus diolah terlebih dahulu menjadi konsentrat. Konsentrat adalah hasil
pemekatan fraksi protein biji karet yang kadar proteinnya sudah tinggi
menjadi lebih tinggi lagi. Dalam pembuatannya, fraksi protein dibuat
lebih tinggi kadarnya dengan mengurangi atau menghilangkan lemak atau
komponen-komponen non protein lain yang larut.
Daya guna protein biji
karet yang meningkat dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan,
terutama sebagai suplemen atau komplemen produk makanan.Jenis-jenis
produk makanan yang bisa dicampur dengan konsentrat biji karet adalah
daging sintetis, roti, aneka snack, makanan bayi dan masih banyak lagi.
Adanya kandungan sianida membuat biji karet berbahaya bila dikonsumsi
mentah, tanpa diolah terlebih dahulu. Melalui proses perendaman selama
24 jam dengan air yang sering diganti dan perebuasan terbuka, maka
sianida dapat dihilangkan, menguap. Ketika tanaman karet masih kecil,
berumur dibawah 3-4 tahun, lahan tanaman dapat dimanfaatkan untuk usaha
tani sampingan, yaitu tanaman palawija seprti kedelai, kacang tanah,
kacang hijau, jahe atau bahkan padi gogo.
Upaya pemanfaatan lahan
tanaman karet secara produktif dapat dilakukan dengan usaha peternakan
domba. Usaha ini sangat menguntungkan pemilik perkebunan atau petani
karet rakyat karena kedua usaha ini dijalankan pada areal yang sama,
maka pekerjaan tambahan sebagai peternak domba tidak terlalu
menghabiskan waktu. Berarti produktivitas lahan dapat ditingkatkan dan
pendapatan petani karet juga bertambah.
Akan tetapi kurang maksimalnya pemamfaatan lahan tersebut yang dirasa masih kurang perhatian masyarakat disamping tanaman pokok tersebut, sehingga hasil yang diharapkan belum maksimal.
Semoga masyarakat kita bisa lebih inovatif lagi dalam mengembangkan tanaman rakyat tersebut. salam sukses, By Admin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda Dengan Santun